Penyakit yang satu ini tidak mengenal musim. Apalagi di negara tropis yang udaranya lembab, mempercepat penyebaran virus. Benarkah hanya bisa terjangkit sekali seumur hidup?
Cacar air adalah suatu penyakit yang umumnya menyerang anak yang usianya masih di bawah 12 tahun. Penyakit ini hanya diderita sekali seumur hidup, tapi virus varicella yang menyebabkan cacar akan tetap tinggal di dalam tubuh. Pada saat daya tahan tubuh melemah, akan timbul infeksi sekunder dalam bentuk ruam saraf yang terasa nyeri, disebut herpes zoster. Jadi, bukan berarti seseorang bisa menderita cacar air lebih dari satu kali dalam hidupnya.
Biang Keladi Cacar Air
Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Penularannya bisa terjadi oleh percikan ludah yang berasal dari batuk atau bersin seseorang yang sedang menderita cacar air. Bila terjadi kontak langsung pada kulit atau seseorang menghirup udara yang terkontaminasi oleh virus varicella, otomatis ia akan tertular dan menderita cacar air.
Virus ini masuk ke paru-paru manusia kemudian menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui kelenjar getah bening. Setelah 14 hari, virus ini akan menyebar ke jaringan kulit dengan pesat.
Gejala-gejalanya
Cacar air diawali oleh gejala yang mirip dengan sakit demam, yaitu kondisi tubuh melemah, kepala pusing serta demam. Kadang-kadang diiringi dengan batuk. Dalam kurun waktu 24 jam, akan timbul bintik-bintik merah yang berkembang menjadi bisul berisi cairan. Pada anak yang punya masalah pada kulit, seperti eksim, kemungkinan besar bintik-bintik yang timbul lebih besar sehingga terlihat lebih parah.
Bisul tersebut umumnya muncul pertama kali di bagian perut, punggung atau wajah. Selanjutnya menyebar hampir ke seluruh bagian tubuh, termasuk kulit kepala, mulut, hidung, telinga dan kelamin.
Untungnya, bisul ini akan mengering dalam waktu seminggu. Namun berita buruknya, pada masa inilah rasa gatal yang hebat akan menyerang. Jangan sampai si kecil menggaruk-garuk bisul-bisul tersebut, karena selain bisa menyebabkan infeksi bekasnya nanti tidak bisa hilang. Sebaiknya kuku si kecil dipotong pendek untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan.
Gejala cacar air yang timbul pada anak-anak, selain demam, timbul pula sakit perut, radang tenggorokan, dan mual ringan, kira-kira dua hari sebelum bintik-bintik merah timbul. Gejala tersebut masih lebih ringan dibandingkan dengan gejala yang muncul pada orang dewasa. Demam yang datang lebih parah dan berlangsung lebih lama, begitu juga dengan sakit kepala yang menyerang. Bekas luka yang ditinggalkan pun lebih dalam. Risiko komplikasi pada orang dewasa juga lebih berbahaya, seperti pneumonia atau radang paru-paru. Sedangkan pada anak-anak kemungkinan komplikasi yang terjadi adalah infeksi varisela pada kulit.
Proses Penularan
Cacar air mulai menularkan virusnya dua hari sebelum bintik merah timbul dan berakhir pada saat bisul mulai mengering. Penderita cacar air sebaiknya diisolasi karena tingkat penularannya sangat tinggi, terutama pada proses pengeringan. Bila di rumah sedang ada bayi atau ibu hamil, sebaiknya jauhkan dari penderita, minimal 21-28 hari.
Bila si penderita mempunyai saudara, kemungkinan besar kakak atau adik si penderita juga akan tertular, terlebih lagi bila belum diimunisasi. Untuk meminimalisasikan risiko penularan, pastikan si kecil mencuci tangannya, terutama sebelum makan dan setelah keluar dari kamar mandi.
Pencegahan
Sebaiknya si kecil diberi vaksin Varisela pada rentang usia 12-15 bulan, dan diulangi lagi pada rentang usia empat hingga enam tahun. Vaksin Varisela mencapai tingkat keefektifan sebesar 70-80 % dalam mencegah timbulnya gejala ringan, dan 95% efektif dalam mencegah timbulnya infeksi ringan maupun yang berat. Meski demikian, bukan berarti si kecil terbebas sama sekali dari penyakit cacar air. Ia masih bisa tertular, namun gejala yang dialaminya tidak akan terlalu berat dibandingkan anak yang belum pernah diberi vaksin Varisela.
Mengobati Cacar Air
Karena cacar air disebabkan oleh virus, maka penyakit ini tidak disembuhkan dengan pemberian antibiotik. Antibiotik baru diperlukan jika terjadi infeksi pada luka. Pada anak-anak, kejadian ini mungkin terjadi karena mereka masih sulit menahan diri agar tidak menggaruk dan mengorek luka atau bisul.
Walau cacar air merupakan penyakit yang sangat umum, sebaiknya Anda tetap pergi ke dokter. Biasanya si penderita akan diberi paracetamol untuk mengatasi demam. Sebaiknya penderita cacar air jangan diberi obat yang sifatnya simtomatis seperti aspirin, karena hanya efektif untuk jangka pendek dan kemungkinan berisiko menimbulkan komplikasi sindrom Reye.
Untuk mengurangi rasa gatal, si penderita bisa diberi obat antihistamin atau obat oles seperti losion calamine. Penggunaan bedak anti gatal, seperti bedak salicyl juga bisa membantu.
Bila gejala demam sudah hilang, si penderita dianjurkan untuk mandi seperti biasa. Pada air untuk mandi bisa diteteskan cairan antiseptik untuk membantu mengeringkan luka. Sprei untuk tidur sebaiknya juga diganti setiap hari.
Cacar Air Pada Ibu Hamil
Jika calon ibu belum pernah menderita cacar air, sebaiknya waspada dan menjauhi kerabat atau siapa pun yang sedang menderita penyakit tersebut. Bila calon ibu sampai tertular di usia kehamilan 1-3 bulan, risiko yang akan dihadapi adalah keguguran, janinnya meninggal, atau terkena sindrom conginetal varicella (infeksi janin yang terjadi di trimester pertama). Begitu pula jika ibu hamil menderita cacar air berdekatan dengan waktu melahirkan (baik sebelum maupun sesudah), bayi mungil yang baru dilahirkan itu kemungkinan besar akan menghadapi komplikasi pada kesehatannya. Sang ibu sendiri juga menghadapi risiko komplikasi yang lebih besar dibandingkan bila ia terkena cacar air pada saat tidak hamil.
Berbeda bila calon ibu tertular pada masa sebelum ia hamil, si kecil tidak akan tertular. Si kecil tetap aman mendapat imunitas dari plasenta dan ASI seperti bayi lainnya. Bila bayi yang baru lahir tertular cacar air, tunggu sampai ia sembuh baru kemudian berikan vaksin Varisela.
Tip Mengatasi Rasa Tidak Nyaman Pada Cacar Air
*Bila demam reda, mandikanlah si kecil. Gunakan sabun cair antiseptik supaya bisul cepat kering.
*Keringkan tubuh si kecil dengan cara menekan-nekan kulit secara perlahan-lahan. Jangan mengeringkan dengan gerakan seperti menggosok.
*Aplikasikan bedak salicyl pada bagian tubuh yang ada bisulnya.
*Karena cacar air pada mulut membuat si kecil sulit menelan, berikan si kecil makanan yang dingin, lembut dan cemplang. Hindari makanan yang mengandung banyak garam atau yang bersifat asam (seperti jeruk, misalnya), karena akan membuat luka di dalam mulut terasa perih
sumber: majalah mother and baby
Tidak ada komentar:
Posting Komentar